LEGENDA DAN SEJARAH DESA BANTAN AIR
Bantan Air adalah sebuah desa yang terletak di sebelah utara selat Melaka sebelah timur Desa Bantan sari sebelah selatan Desa Permatang duku dan sebelah barat Desa Teluk Papal. Sekitar 35 km dari ibu kota kabupaten Bengkalis. Adapun luas wilayah Bantan air 2.000 H , dengan jumlah penduduk jiwa 1.857 atau 588 kk.(2016)
Pada zaman dahulu lebih kurang tahun 1920 Bantan Air mulai dihuni oleh pendatang- pendatang dari Melaka, johor, Cina singapura, pendatang dari pulau Jawa, Sulawesi dan penduduk peribumi. Pendatang pendatang ini menghuni di suatu tempat yang disebut dengan nama bencah yang terletak di sebelah barat sungai bantan air.
Sekitar tahun 1937 atau pada masa itu lebih di kenal musim Jepun terjadilah huru hara banyak penghuni bencah yang melarikan diri pulang ketempat asal mereka dan menurut cerita pada waktu itu juga banyak warga yang terserang wabah penyakit. Setelah beberapa tahun kemudian keadaan kembali aman mereka berdatangan kembali dan membuka lahan pertanian perkebun dan sebagian mereka hidup sebagai nelayan. Pada saat itu mereka mendirikan gubuk- gubuk kecil sebagai tempat istirahat sekaligus sebagi tempat tinggal yang akhirya terbentuk lah komunitas yang selanjutnya menjadi cikal bakal perkampungan.
Pada saat itu terjadilah kegiatan ekonomi, dimana hasil tanggkapan nelayan dan hasil pertanian tanaman di perdagangkan sampai kemelaka, johor, bahkan sampai kesingapura. Maka bertambah ramailah jumlah penduduk yang berdatangan untuk menetap dan ada yang mencari bahan dagangan, di sebabkan di wilayah Bantan Air adalah merupakan daerah. yang sangat subur dan hasil tangkapan nelayan yang banyak.
Dengan kondisi alam yang subur dan curah hujan yang banyak maka dinamakanlah wilayah tersebut dengan nama bantan air.
Bantan Air sebelum menjadi desa sendiri merupakan bagian dari wilayah desa Muntai.karena wilayah desa muntai terlalu luas dan akses wilayah terlalu jauh maka kepala desa muntai yaitu bapak Nasrun telah menunjuk seorang tokoh masyarakat yaitu bapak Sarmin untuk munjadi wakil penghulu di wilayah Banta Air.
Karna kemampuan dan kebijaksanaan bapak Sarmin dalam mengelola wilayah bantan air maka penghulu desa muntai mengusulkan kepada pemerintah kabupaten untuk menjadikan bantan air sebagai desa yang baru, alahmdulillah usulan bapak Nasrun mendapat tanggapan yang menggembirakan . Pada tahun 1981 Bantan Air telah di tetapkan sebagai desa depenitif , dengan penggulunya bapak Sarmin.
Menurut legenda sejarah Bantan, bahwa pulau Bengkalis adalah merupakan serpihan pulau yang hanyut dari banten serang dan di tambat oleh sunan gunung jati di tanjung jati. bahkan menurut cerita kononnya luas bidang tunggul kayu jati tersebut pada masa itu digunakan untuk ritual (kenduri) setara dengan 200 orang (40 hidang) dalam acara meruat ikan terubuk yang upacara ini kabarnya di pimpin oleh datuk laksamana raja di laut. Sedangkan menurut cerita yang pernah turut menghadiri acara tersebut antara lain bapak Sakimin dan bapak atan redup yang berasal dari Bantan Air,bahkan juga turut hadiri bapak penghulu Kamsar kepala desa muntai.
Maka dengan legenda inilah di namankan Desa Bantan dan berhubung diwilayah Bencah senantiasa di genangi air maka di namakan Desa Bantan Air, dan sampai saat ini daerah bencah masih digunakan oleh masyarakat petani sebagai daerah persawahan.
Dari dahulu sampai saat ini desa bantan air di pimpin oleh beberapa kepala desa. berikut adalah nama- nama kepala desa yang pernah memimpin.
pada saat ini Desa Bantan Air di pimpin oleh bapak Zulkarnain dan di bantu oleh bapak Miswan (sekdes) beliau di kenal sebagai kepala desa yang kereatif dan inofatif dalam menjalankan program- program pemerintah yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui tampuk kepemimpinannya Desa Bantan Air pernah mendapat perediket terbaik diantaranya pernah menjadi juara pertama lomba Desa tingkat kecamatan pada Tahun 2010, juara ke tiga tingkat kabupaten 2010 dan juara ke dua tingkat Kecamatan Tahun 2017.
Copyright © 2017 Desa Bantan Air Kabupaten Bengkalis. Developed by 8MediaTech